Riset Pengguna Menemukan Banyak Pemain Baru Memilih Waktu Tertentu Untuk Mulai, Karena Membuat Awal Sesi Lebih Nyaman

Riset Pengguna Menemukan Banyak Pemain Baru Memilih Waktu Tertentu Untuk Mulai, Karena Membuat Awal Sesi Lebih Nyaman

Cart 887.788.687 views
Akses Situs SENSA138 Resmi

    Riset Pengguna Menemukan Banyak Pemain Baru Memilih Waktu Tertentu Untuk Mulai, Karena Membuat Awal Sesi Lebih Nyaman

    Riset Pengguna Menemukan Banyak Pemain Baru Memilih Waktu Tertentu Untuk Mulai, Karena Membuat Awal Sesi Lebih Nyaman. Temuan ini muncul berulang kali ketika saya mewawancarai pemain pemula dari beragam latar: ada yang baru mencoba gim kompetitif seperti Valorant, ada yang baru berani masuk mode peringkat di Mobile Legends, dan ada pula yang sekadar ingin menuntaskan misi harian di Genshin Impact tanpa merasa dikejar-kejar waktu. Menariknya, mereka tidak selalu memilih jam yang “paling luang”, melainkan jam yang terasa paling ramah untuk memulai.

    Seorang responden, Raka, menggambarkannya sederhana: “Kalau mulai di jam tertentu, kepala lebih tenang, tangan lebih enak, dan nggak kaget sama ritmenya.” Dari sudut pandang riset pengalaman pengguna, ini bukan kebetulan. Pemula cenderung sensitif terhadap gangguan kecil di menit-menit awal, dan pemilihan waktu menjadi strategi untuk menurunkan hambatan psikologis sekaligus meningkatkan rasa kontrol.

    Mengapa “awal sesi” menentukan rasa nyaman pemain pemula

    Awal sesi adalah momen ketika pemain memutuskan: lanjut atau berhenti. Pada tahap ini, pemula masih membangun peta mental—apa yang harus dilakukan, tombol mana yang penting, serta bagaimana membaca situasi. Ketika awal sesi terasa kacau, misalnya karena terburu-buru atau terlalu banyak distraksi, pemula lebih cepat lelah dan cenderung menilai gim “tidak cocok”, padahal masalahnya ada pada konteks memulai.

    Dari wawancara dan catatan pengamatan, banyak pemula mengaitkan “nyaman” dengan transisi yang halus. Mereka ingin punya waktu 5–10 menit untuk pemanasan, mengatur audio, memastikan koneksi stabil, atau sekadar menuntaskan satu putaran tanpa interupsi. Pemilihan jam tertentu membantu menciptakan ritual kecil: menyiapkan minum, menutup notifikasi, lalu masuk ke gim dengan ritme yang lebih terprediksi.

    Pola waktu yang sering dipilih: jeda setelah rutinitas harian

    Banyak pemain baru memilih waktu setelah satu blok aktivitas selesai, misalnya setelah makan malam, setelah pulang sekolah, atau setelah pekerjaan rumah beres. Alasannya bukan hanya “ada waktu”, melainkan adanya rasa tuntas yang membuat pikiran tidak terpecah. Ketika beban tugas sudah ditutup, pemain lebih mudah fokus pada tujuan kecil di gim, seperti latihan bidik di Valorant atau mencoba satu hero baru di Mobile Legends.

    Dalam sesi diskusi kelompok, beberapa responden menyebut “jam transisi” seperti 20.30–22.00 terasa ideal. Mereka tidak terlalu mengantuk, lingkungan rumah relatif lebih tenang, dan peluang untuk diganggu lebih kecil. Ada juga yang memilih pagi hari sebelum aktivitas dimulai, terutama pemain yang ingin suasana hening untuk eksplorasi, misalnya menyelesaikan teka-teki atau membaca dialog cerita di gim peran.

    Faktor psikologis: rasa aman, kontrol, dan ekspektasi yang realistis

    Pemula kerap membawa kecemasan performa: takut jadi beban tim, takut salah pencet, atau takut dimarahi. Memulai di waktu tertentu menjadi cara untuk mengurangi tekanan itu. Mereka merasa “punya ruang” untuk gagal tanpa konsekuensi sosial yang terasa berat, terutama jika memilih jam ketika teman-teman belum banyak mengajak bermain atau ketika mereka bisa bermain sendiri terlebih dulu.

    Rasa kontrol juga muncul dari ekspektasi yang lebih realistis. Pemain yang memulai saat energi sedang stabil cenderung menetapkan target yang masuk akal: dua pertandingan, satu misi, atau 30 menit latihan. Ini berbeda dengan memulai di jam mepet, yang sering memicu keputusan impulsif seperti memaksakan satu pertandingan lagi. Dalam catatan riset, pemula yang punya batas waktu jelas justru melaporkan kepuasan lebih tinggi karena sesi terasa “selesai dengan rapi”.

    Faktor lingkungan: perangkat, jaringan, dan gangguan kecil yang berdampak besar

    Di lapangan, “nyaman” seringkali berarti minim gangguan teknis. Pemula belum terbiasa mengatasi masalah seperti pembaruan mendadak, ruang penyimpanan penuh, atau suara yang terlalu keras. Karena itu, mereka memilih waktu ketika perangkat bisa dipakai tanpa rebutan, colokan tersedia, dan jaringan rumah cenderung stabil. Hal-hal kecil ini memengaruhi kesan awal: jika menit pertama sudah terganggu, pemula mudah kehilangan momentum.

    Gangguan sosial juga penting. Beberapa responden sengaja menghindari jam ramai keluarga karena percakapan, televisi, atau permintaan bantuan. Ada yang memilih jam ketika rumah lebih sepi, ada yang menunggu hingga adik tidur, ada pula yang memulai saat teman sekamar sedang keluar. Dalam kerangka pengalaman pengguna, konteks fisik memengaruhi beban kognitif; semakin banyak distraksi, semakin sulit pemula memproses informasi gim yang baru.

    Apa yang bisa dilakukan pengembang dan komunitas agar pemula lebih nyaman

    Temuan tentang pemilihan waktu ini memberi petunjuk bagi desain pengalaman awal. Pengembang dapat menyediakan “mode pemanasan” yang cepat diakses, ringkas, dan tidak memaksa komitmen panjang. Contohnya latihan singkat yang bisa selesai dalam 3–5 menit, pengingat pengaturan dasar saat pertama masuk, atau rekomendasi aktivitas ringan berdasarkan durasi yang dipilih pemain. Tujuannya membuat awal sesi terasa aman, bahkan ketika pemain hanya punya waktu sebentar.

    Komunitas juga berperan besar. Pemula lebih nyaman memulai pada jam tertentu ketika mereka tahu lingkungan sosialnya suportif. Ruang diskusi yang ramah pemula, jadwal sesi latihan santai, atau kebiasaan memberi arahan tanpa menyalahkan dapat mengurangi kecemasan. Dalam beberapa studi kecil yang saya lakukan, pemula yang mendapat satu teman pendamping cenderung lebih konsisten bermain, bukan karena dia selalu menang, melainkan karena ia merasa “boleh belajar” di waktu yang ia pilih.

    Cara pemain baru membangun ritual mulai yang efektif

    Dari berbagai cerita responden, ritual mulai yang sederhana terbukti membantu. Misalnya, mereka menetapkan urutan: cek baterai atau daya, siapkan headset, tutup notifikasi, lalu mulai dari aktivitas paling ringan. Untuk gim yang menuntut refleks, beberapa melakukan pemanasan tangan atau latihan singkat. Untuk gim berbasis cerita, mereka memilih duduk nyaman dan memastikan tidak ada interupsi. Ritual ini membuat otak mengenali sinyal “waktu bermain”, sehingga transisi terasa lebih mulus.

    Raka akhirnya menemukan jam favoritnya: sekitar satu jam setelah makan malam. Ia tidak langsung masuk pertandingan, melainkan membuka area latihan selama beberapa menit, lalu memainkan satu sesi pendek. Ia bilang, “Kalau mulai pelan, biasanya jadi lebih enak sampai akhir.” Pola ini konsisten dengan temuan riset: pemula yang memilih waktu tertentu dan menyiapkan awal sesi dengan terstruktur cenderung lebih betah, lebih percaya diri, dan lebih cepat memahami ritme gim yang mereka mainkan.

    by
    by
    by
    by
    by

    Tell us what you think!

    We like to ask you a few questions to help improve ThemeForest.

    Sure, take me to the survey
    LISENSI SENSA138 Selected
    $1

    Use, by you or one client, in a single end product which end users are not charged for. The total price includes the item price and a buyer fee.